[DRAMA REVIEW] Shooting Stars (2022) - Main Couple-nya Malah Mlempem

Juni 22, 2022

Dibintangi Lee Sunkyung dan Kim Youngdae, drama tvN ini bercerita mengenai kisah cinta antara seorang aktor ternama (Gong Taesung) dan kepala divisi public relation di agensi yang menaungi aktor tersebut (Oh Hanbyul). Drama ini mencoba mengeksplorasi situasi di belakang layar gemerlapnya dunia entertainment Korea, bagaimana sebuah agensi menemukan bakat, mengorbitkan artis-artisnya, dan tentunya mengelola citra mereka. Kepala perusahaan, tim manajer, dan tim public relation menjadi sorotan utama. Selain itu, digambarkan juga bagaimana mereka bekerja dengan persoalan legal (pengacara) dan peran media dalam membentuk citra selebriti (wartawan).

Drama ini bisa dilihat sebagai penggambaran atau kritik terhadap bagaimana citra seorang artis di Korea tidak hanya dibangun berdasarkan performanya dalam bekerja, tetapi juga keseharian, latar belakang, dan hal personal lainnya. Segala hal menjadi konsumsi publik dan skandal sekecil apa pun bisa mengakhiri keseluruhan karir. Hal ini berbeda dibanding kultur industri hiburan di Amerika atau Indonesia di mana artis-artis masih bisa kembali tampil ke publik meski memiliki masalah personal yang merusak citra mereka.

Perusahaan pun harus berhati-hati dalam mengambil langkah, seperti saat mengatur agenda harian, proyek mana yang akan diambil, dan tentunya dalam memberikan press release atau konfirmasi dengan wartawan terkait sepak terjang artis maupun isu lainnya. Tidak jarang ada agensi yang mengambil langkah ekstrem dan bersikap posesif terhadap artisnya, membatasi kegiatan dan interaksi dengan dunia luar, merampas kebebasan mereka.

Shooting Stars seperti mencoba memberikan contoh yang baik dengan Starforce. Agensi yang menjadi pusat cerita di Shooting Stars ini digambarkan sebagai agensi yang sehat, yang menghargai keputusan artis-artisnya, yang bisa memposisikan diri sebagai mitra kerja alih-alih atasan dan bawahan. Starforce juga cukup bisa mempekerjakan pegawainya secara manusiawi dan juga memberikan apresiasi sesuai kerja keras yang telah diberikan pegawai. Sosok CEO Choi Jihoon pun diam-diam menjadi salah satu karakter favorit saya di drama ini karena ketegasan sekaligus kelenturannya dalam memimpin Starforce. Para manajer di sini juga sangat menarik diikuti karena lika-likunya membantu artis untuk melalui setiap jadwal dan tantangan karir. Tim public relation juga tak ketinggalan selalu disibukkan dengan pertanyaan dari wartawan dan dituntut untuk bisa membaca perkembangan citra artis di mata publik.

Nah, sayang seribu sayang, plot utama tentang kisah cinta artis-pegawai-nya justru tidak terlalu menarik bagi saya. Faktor penyebabnya ada banyak. Di antaranya karena menurut saya kurang ada pendalaman pada karakterisasi Oh Hanbyul. Meski digambarkan aktif dan progresif dalam hal pekerjaan dan perhatiannya pada Gong Taesung, karakter Oh Hanbyul tidak dilengkapi dengan personalisasi dan latar belakang yang cukup. Ketertarikan Hanbyul terhadap Taesung pun kehilangan motifnya karena tidak didukung dengan landasan karakter yang kuat. Di sisi lain, karakter Gong Taesung yang sudah digambarkan cukup lengkap justru kurang didukung dengan performa aktornya. Kim Youngdae tidak bisa dipungkiri selama ini memang cukup terampil mengolah peran. Akan tetapi, penampilannya sebagai superstar di sini terlihat canggung dan dibuat-buat. Secara sekilas, chemistry antara Kim Youngdae dan Lee Sunkyung terlihat baik-baik saja. Namun, nyatanya adegan mereka yang paling intim pun gagal membuat saya baper.

Anehnya, love line tokoh-tokoh pendukungnya justru ditulis dengan lebih baik. Name it all! Pasangan manajer kawakan Kang Yoosung dan Park Hoyoung, pasangan professional Do Soohyuk dan Jo Kibbeum, pasangan pegawai baru Byun Jungyeol dan Hong Boin, pasangan aktor rookie Yoon Jaehyun dan Jin Yoona, pasangan senior-junior Baek Dahye dan Kang Sideok, dan bahkan pasangan sesepuh CEO Choi Jihoon dan ibu Gong Taesung sekalipun!—semuanya justru bisa tampil natural tanpa paksaan meski tidak selalu ditampilkan secara mendetail. 

Di antara semuanya, pasangan profesional pengacara Do Soohyuk dan wartawan Jo Kibbeum menjadi favorit saya. Dasar ketertarikan mereka cukup jelas, sesederhana terkesan dengan etos kerja satu sama lain. Empati di antara keduanya juga dibangun dengan cukup rapi dan efektif. Dari segi akting, kemistri Lee Jungshin yang memerankan Do Soohyuk dan Sojin sebagai Jo Kibbeum juga menjadi favorit saya. Secara individu pun mereka juga dapat bersinar tanpa adanya yang lain. Hal ini ironis bila dibandingkan dengan pasangan utama kita, mengingat Lee Jungshin dan Sojin datang dari latar belakang idol dan memiliki daftar portofolio yang lebih pendek.

Beberapa aktor lain yang mengundang perhatian saya adalah Ha Dokwon (CEO Choi Jihoon) dan Lee Seunghyub (Kang Sideok). Ha Dokwon secara visual terlihat biasa-biasa saja dan nampak seperti pemeran figuran, tetapi perlahan bisa menghidupkan karakternya dengan lebih karismatik seiring jalannya cerita. Lee Seunghyub sendiri lebih saya kenal sebagai anggota band N.Flying. Drama ini menjadi media pertama saya dalam berkenalan dengannya sebagai aktor dan saya sangat terkesan dengan performanya. Tatapannya saat melihat wanita yang ia sukai sukses membuat saya baper walau durasinya sangat singkat. Selain itu, saya senang aktor Yoon Jonghoon (Kang Yoosung) di sini tampil sangat baik selepas penampilannya di drama legendaris 2021 “Penthouse” (SBS, 2021). Saya melihat potensi baru dalam perannya kali ini sebagai senior manajer yang karismatik setelah sebelumnya hanya mendapat peran-peran kecil yang menyebalkan. Saya cukup excited menanti penampilan selanjutnya dari ketiga aktor ini.

Meski terhitung drama kecil, Shooting Stars dihujani banyak cameo dengan nama-nama besar yang memiliki koneksi dengan sutradara Lee Soohyun atau dengan aktor-aktor utama. Contohnya Kim Dongwook dan Moon Gayeong yang sebelumnya membintangi “Find Me in Your Memory” (MBC, 2020) garapan sang sutradara, juga Uhm Kijoon dan Bong Taegyu yang sebelumnya bermain dengan aktor Yoon Jonghoon dalam “Penthouse”. Dilihat dari struktur ceritanya, penampilan cameo-cameo ini sudah direncanakan sejak dalam proses penulisan naskah yang sepertinya merupakan karya debut screenwriter Choi Youngwoo. Hal ini tidaklah buruk, tetapi agak disayangkan mengingat penulisan karakter-karakter utama justru masih belum maksimal.

Overall, Shooting Stars (Sh**ting Stars) adalah feel-good drama yang meski memiliki kekurangan yang fatal, masih bisa kita nikmati dan memberikan insight baru terkait dunia entertainment Korea.

68/100

You Might Also Like

0 comment

Subscribe