About Crying (by a Middle Schooler)

November 16, 2010


Teman-teman, tahukah Anda film My Sister Keeper?

OK, ini film tentang sebuah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, anak perempuan, anak laki-laki, anak perempuan. Nah, si bungsu ini ada bukan karena direncanakan untuk memiliki 3 orang anak, tapi sebagai suply bagi kakak perempuannya. Kakak perempuannya mengidap kanker dan butuh banyak donor, maka dibuatlah si bungsu untuk menjadi pendonor kakaknya.

Semua berjalan sesuai rencana, hingga setelah 11 tahun, si bungsu menuntut orang tuanya ke pengadilan karena telah melakukan hal-hal yang... itu, kayak pengambilan sum-sum tulang belakang, dan lain sebagainya, padahal si bungsu waktu itu masih kecil dan gak tahu apa-apa.

Si ibu yang belain kakaknya gak terima si bungsu nuntut dia dan berenti jadi pendonor. Banyak konflik terjadi sampai akhirnya si bungsu dan si kakak laki-laki ngaku kalau kakak perempuannya lah yang menyuruhnya buat berhenti jadi pendonor. Si kakak udah capek. Si kakak rela kalo dia harus mati karena penyakit kankernya.

Well, mungkin gak bakal kerasa sedihnya klo cuma baca tulisan di atas. Tapi aku nonton film ini, kerasa banget sedihnya. Udah lama aku gak nangis gara-gara nonton film. Seingatku baru ada 2 sebelum My Sister Keeper. Pertama waktu aku masih SD, aku nonton film Cina mengharukan, tentang kakak adik yang terpisah. Terus yang kedua Laskar Pelangi. Klo orang-orang biasanya nangis nonton LP pas si Lintang pergi, aku nangisnya pas Harun dateng ke sekolah pertama kali. Aneh ya?

Well, kembali ke MSK. Dari tengah-tengah sampai akhir film, aku nangiiiis terus. Ni film gila deh, feel.a dapet banget. Nah, kayaknya, gara-gara aku nonton MSK, aku jadi gampang terharu dan ngeluarin air mata.

Contohnya:

Biasanya aku kalo ndengerin lagu biasa-biasa aja, tapi waktu ndenegerin Good Person, aku serasa mau nangis dan waktu baca liriknya, air mataku hampir tumpah.

Aku nonton Super Show (Yes! Akhirnya kudapatkan juga videonya. Suju keren banget!!!) pas Marry U with ELF, aku nangis.

Kemarin Senin, temenku, Bangkit, perform lagu Lilin-Lilin Kecil pake biola di depan kelas, aku nangis.

Aduh.... parah deh. Tapi gak papa juga sih. Dulu aku sempat khawatir. Kok aku jarang banget terharu karena suatu hal. Takutnya aku ini hatinya keras seperti batu. Tapi ternyata bisa luluh juga. Aku jadi lebih perasa (cieillah, SPY!) Tapi lihat-lihat situasi kali ya. Ngeri juga klo yang nangisnya lebai banget, padahal gak ada hal yang patut ditangisi.

Well, semoga seiring dengan berjalannya waktu, kita menjadi orang yang lebih baik.
Amin....

You Might Also Like

0 comment

Subscribe