Turning 18

Mei 18, 2014

It's actually in the last 2 May when I'm fully 18. Di hari itu, aku terlalu sibuk menerima dan membalas ucapan-ucapan dari teman dan kerabat. Kini, setelah dua minggu lebih berlalu, beru terasa sensasinya.

Sensasi?
Maksudnya adalah perasaan bahwa aku ini sudah 18 tahun, waktu yang sesungguhnya cukup lama bagi seorang manusia untuk hidup. Namun, sering kita tidak menyadari hal itu. Kita hidup hanya sekedar hidup.

Beberapa minggu di rumah, aku menyadari aku punya orang tua yang sangat baik dan seorang adik yang masih harus banyak dibimbing. Kenyataan bahwa aku sudah 18 tahun dan akan segera meninggalkan rumah untuk kuliah membuatku cukup sedih. Belum banyak yang sudah kulakukan untuk mereka. Semoga ini menjadi dorongan bagiku untuk lebih menghargai setiap waktu yang kumiliki dengan mereka.

Bicara soal kado, aku tidak menerima kado apa pun yang berbentuk 3D, even from my parents. We've never make a birthday as something that is so special, because IT IS not so special. It's just you, whose age is one year older. Allah had never told us to to celebrate it though.

Di hari Jumat itu, aku diajak muter-muter oleh kedua orang tuaku, mulai dari kondangan khitanan di Windusari, sampai silaturahmi ke tempat pakde-pakde di Temanggung. Fyuh, IT IS exhausting, but in that day, I met a lot of people, and they all prayed for my UN, ITB entrance, and my other successes in the future. At the way home, I felt grateful. It's the best present ever.

Thanks Allah :)

You Might Also Like

0 comment

Subscribe