Hakikat Bersyukur

Juli 31, 2014

Bersyukur tak sekadar mengucap "Alhamdulillah". Itu namanya lamis.
Bersyukur harus diikuti rasa ikhlas atas semua yang telah ada.
Meski jauh dari apa yang diharapkan, kalau mau bersyukur, ya harus ikhlas.

Kalau masih iri sana sini, berarti belum ikhlas. Mungkin belum sepenuhnya bersyukur.

Namun, apa daya. Kita semua cuma manusia.
Tidak bisa sepenuhnya pisah dengan yang namanya iri.
Padahal itu juga bikin dosa.

Maka, tak ada yang bisa dilakukan manusia selain berusaha.
Menghindarkan diri dari sifat-sifat tak terpuji.
Minta ampun.

Lalu mungkin kita bisa melihat ke bawah.
Kemudian menyadari bahwa hidup kita jauh lebih beruntung dari orang lain.

Lalu kita akan malu.
Dan mungkin setelah itu kita bisa sepenuhnya bersyukur.

Tapi mungkin itu kelamaan.
Kalau bisa langsung ikhlas, lebih baik lagi.
Semua ada di hati mati manusia, tinggal pilih sendiri.
Mau muter-muter.
Atau dengan mudahnya menyadari, bahwa nikmat Allah jauh lebih besar dari yang kira.

Baik, buruk. Semua diberi Allah. 
Dan yang buruk menurut kita, belum tentu buruk bagi kita. Semua ditentukan Allah.

Aku memilih untuk menikmati.




Magelang, Juli 2014
Petang hari, saat mau bikin susu

You Might Also Like

2 comment

Subscribe