Januari 2017 rasanya masih seperti kemarin. Tau-tau kita sudah ganti tahun lagi. However, nothing's really special, but indeed semakin merasa waktu itu berharga. Maka dari itu, saya menghabiskan malam tahun baru dengan tidur (haha) despite the terrible noise of the fireworks.
A short update about my life:
Akhir bulan lalu, saya baru saja sidang untuk pra-Tugas Akhir saya. Sedikit terpaksa sebenarnya karena naskah jauh dari sempurna. But, anyway, i did it, i went through it and then took 1-month-length revision... yang kemudian saya lupakan karena saya fokus ingin segera bersantai, istirahat dari segala rutinitas kampus and finally have a proper holiday. But I ended up joining an intensive Arabic language course, also trying to help my final assignment supervisor doing a project, and preparing requirements for student exchange program! Sekitar 3 minggu kemudian, saya baru sadar lagi kalau revisinya hanya sebulan, dan saya tinggal punya waktu sekitar 2 minggu. Well, yeah, the next 2 weeks was very crazy as I also have to attend a trip to Surabaya. But, again, I went through it! Alhamdulillah :)
And these songs had helped me going through those days, to overcome the pressure and stay relax. So, without any further ado, let's get into them!
#drugrestaurant #her #dean #instagram #ohmygirl #secretgarden #비밀정원 #lorenallred #neverenough #thegreatestshowman #jowoochan #조우찬 #parkhyunjin #박현진 #achillo #에이칠로 #ogz
Drug Restaurant - "Her"
Artist: Drug Restaurant
Album: Her
Released: January 1st, 2018
Genre: Rock
Label: C9 Entertainment Composer: Joonyoung (준영), Dammit (담밑)
I came to this song because of Jung Joon Young. Dia ini singer-songwriter jebolan Superstar K4 (2012), juara ke-3. Dia juga seorang tv personality, regular member dari TV show "2 Days 1 Night". Di Drug Restaurant, posisi dia adalah sebagai vokalis.
Yang menarik dari seorang Jung Joon Young adalah, dia ini musisi rock yang sangat cerdas dan berbakat, di sisi lain dia orang yang sangat nyentrik. And to have cleverness and mischief in one personality is very charming, you know. Remind me of Dilan. Haha.
Anyway, setelah Superstar K4, dia memulai karir solo. Lagu debutnya, "Spotless Mind" merupakan sebuah lagu rock ballad yang sangat jujur dan terdengar sangat fresh. Aku merasa, "Ini Jung Joon Young banget!" Sayangnya aku gak terlalu impressed dengan karya-karya dia setelah itu, gak ada yang seimpactful "Spotless Mind" lah pokoknya. Tiga tahun setelahnya, tahun 2015, dia membentuk band, waktu itu namanya "Jung Joon Young Band", cheesy ya? Wgwg. But since then, he look crazier than ever. Belakang aku baru tahu dia merasa "lost" selama menjadi soloist, karena sejak awal memang dia mulai bermusik dari band (anggota band yang harusnya ikut join Superstar K4 g bisa ikut karena masalah visa). Dengan menjadi soloist, dia merasa style bermusiknya yang asli gak mau keluar. Well, terjawab sudah performa musiknya yang melemah selama menjadi soloist.
Tahun 2016, Joon Young dan bandnya pindah label dan ganti nama menjadi "Drug Restaurant", katanya biar musiknya bisa ngobatin orang-orang. And by the way, he threw away the jung-joon-young-ness and blended well with the rest of the band, make me able to see Drug Restaurant as a whole band, not as "the band where Jung Joon Young is".
Aku ngecek bebererapa title track mereka dan seperti grup musik baru pada umumnya, mereka masih "cari warna", ada track yang kerasa banget mereka inspired by other artist. Contohnya "Mistake" yang sangat Two Door Cinema Club, which is kinda awkward to listen. Mulai di mini album terakhir mereka, "POMADE", kurasa style musik mereka mulai set. Sepertinya mereka mulai mantep explore musik di ranah rock alternative dan rock ballad.
"Her" menurutku sangat bagus. Sama sekali g ada akwardnya. Pas. Cocok. Awalnya aku kira agak kayak Black Skirt, tapi salah satu comment di Youtube bilang ini lebih mirip Radiohead's "Creep", and I totally agree with that. Beda dari "Mistake" yang terkesan double banger dari Two Door Cinema Club, kurasa kali ini mereka berhasil ngasih warna mereka sendiri ke gaya bermusik ini.
The song structure is quite unique. Usually a song starts with an intro, then a verse, then chorus, and then the verse and chorus will be repeated once more to meet bridge and finally ended with another chorus. But, Drug Restaurant, they did not easily give out the chorus after the first verse, you know. After a "na na na" that reminds me of old-school rock band sound, they added the second verse which sounded a bit different in the end compared to the first one as it was a transition to the chorus. And when chorus came in, setelah verse yang cukup panjang tersebut, rasanya kayak minum seteguk air setelah melalui hari yang panjang. Penantian yang terbayar dengan indah.
Mereka mengulang chorusnya lagi sebelum mengakhiri lagu tersebut. Supaya gak ngebosenin nih, they put a gentle drop before starting the second chorus, terus mereka nambah adlib dengan efek megaphone. Kemudian diteruskan dengan the old-school "na na na" hingga musiknya fade out.
Setelah dipikir-pikir, menurutku keputusan mereka membuat struktur lagu seperti ini tepat sih. Soalnya, coba kalau dibuat seperti lagu pada umumnya, pasti boring banget rasanya. Good job lah.
Fyi, waktu Jung Joon Young mampang di TV show "Knowing Brothers" dia bilang bahwa salah satu syarat kontrak kerja darinya agar dipenuhi oleh agensinya adalah: "keinginan untuk meraih kebahagiaan", yang artinya kalau suatu kerjaan dia g suka, berarti dia g bakal ambil kerjaan tersebut dan agensi g bisa protes soal itu. Wkwk. Sangat cerdas sekaligus merepotkan di satu sisi. Namun, saya sepenuhnya salut dan terharu cause in the other hand it means that karya-karyanya dan bandnya adalah karena ketulusan dalam bermusik dan bukan karena mengincar laku di pasaran.
DEAN - "instagram"
Artist: DEAN (권혁 - Kwon Hyuk, Deanfluenza)
Album: -
Released: December 26th 2017
Genre: RnB
Label: Joombas Co Ltd. UniversalArranger: Deanfluenza, highhopes
Lyrics: Deanfluenza
DEAN, a rising RnB singer-songwriter that top the charts after his single "D (halfmoon)" (2016) caught the hearts of Korean listeners! Whooo!
Well, sebelum "D" keluar, lagu-lagu rilisannya cenderung sangat keras dan rada-rada ngehip-hop. Jauh lah kalau dibandingin "D". Unsur vulgar juga tidak sedikit mewarnai lagunya, haha. Yang pasti bahasannya juga gak jauh-jauh dari persoalan cinta. Karena itu, saya lebih apresiasi DEAN untuk warna musiknya yang unik dan kemampuan eksperimentalnya: "Different RnB" wkwk.
Suatu malam, ketika hendak mengerjakan presentasi sidang praTA, lagu ini keluar, dan BAM! (i suggest you to watch the video right now and make sure your CC button is turned on)
(udah nonton? lanjut!)
Dari sekian banyak artis Korea, DEAN bukanlah yang saya harapkan untuk membahas fenomena semacam ini. Well, kali aja ini topik bahasan BTS selanjutnya kan, bisa aja. Atau rapper siapa gitu. Lha ini DEAN yang selama ini lagunya terkesan "main-main".
But, I guess we are all human afterall, punya akal. And DEAN really uses his this time. He said in an interview that he wants to make an album that makes him happy when he listen to it, unlike his previous one that makes him cringe karena menurutnya terkesan sok-sokan. Dia pun mulai mengobservasi dirinya sendiri, seobjektif mungkin, dan dia menemukan bahwa Instagram telah membawa pengaruh tersendiri pada dirinya. Dan dihasilkanlah lagu ini. Saya rasa saya gak perlu menjelaskan lebih panjang lagi lah, semua sudah tertuang sejujur-jujurnya dalam lagu tersebut.
The result: i feel it, everyone feels it, as it is very relatable, including the things about ex-girlfriend in the last verse of the song, lol. Dengan dirilisnya lagu ini, aku harap akan ada lebih banyak orang yang menganggap serius persoalan seperti ini, sebagaimana aku meyakini kesehatan mental memegang peran yang sangat penting di kehidupan kita.
Balik lagi ke lagu ini, soal musik, aku angkat tangan deh. Lebih simpel daripada biasanya sih, tapi menurutku itu emang disengaja untuk menunjukkan sisi kemanusiaan dan kejujuran dari pesan yang dibawanya. Kalau soal music video, ini gila sih. Video yang dirilis sebulan setelah lagunya dirilis ini dari segi pengambilan gambar sangat simple, cuma zooming out, tapi detail-detail yang dicapture sangat impactful, seperti close up DEAN dengan wajahnya yang ketempelan hansaplast, smockey eye make-up, gigi metal, nggitar pakai skateboard, dinding yang dilumuri "gempuran publikasi", dan gak bisa ketinggalan waktu dia bersimpuh di lantai sambil diiringin lirik, "bujireopshi ollyeo noeun sajin, dwie garyeojin nae maeumeul aneun i eomne (I’m useless posting these pictures, but no one knows my hidden feelings behind them)" kemudian screennya dissloved. ARGH, killing part abis.
Satu lagi soal monolog yang muncul setelah killing part itu, it was a part from Netflix series "End of the Fxxking World". Cheesecake (YouTube ID) said in a comment, "He says he feels like he's 'sinking inside a square ocean' in the
lyrics. The feeling of drowning in the ocean is a symbolic way of
expressing depression.. This lyric ties into the monologue part where
the audio sounds like he's underwater. He also used "square" because
Instagram photos are square. This paints the meaning of him feeling
increasingly lonely whenever he browses Instagram."
So Clever!
Anyway, with this mindset, I really look forward for his new album that is planned to be released in the mid of this year. I hope that the album would heal himself and also us, the listeners.
Oh My Girl - "Secret Garden"
Artist: Oh My Girl (오마이걸)
Title: Secret Garden (비밀정원)
Album: EP Secret Garden
Released: January 9th 2018
Genre: RnB
Label: WM EntertainmentComposer: Steven Lee, Mayu Wakisaka, Sean Alexander
Arranger: Steven Lee
Lyrics: Seo Ji Eum (서지음)
All I know about Oh My Girl adalah mereka adiknya B1A4. Dah. Hehehe. Aku sempat ngecek beberapa lagu mereka. Bagus, tapi kurang berkesan. Lebih-lebih secara sekilas mereka mirip dengan girl-group lain yang debut di kurun waktu yang sama (April, CLC, G.Friend). Nah, waktu lagu ini keluar, awalnya aku juga biasa aja karena secara visual gak jauh beda dengan konsep-konsep sebelumnya.
Ternyata setelah mendengarkannya, lagunya terasa cukup unik, juga manis dan lembut. Iya ini soal cinta, tapi terdengar sederhana dan tidak memaksa. Liriknya mengingatkan saya pada lagu Danilla, "Ada di Sana". Melodinya juga menurutku terdengar gak biasa. Sayang, aku gak tahu apa yang bikin beda. Bukan ahli musik. Hehe. Yang aku tahu, verse terakhirnya membuat lagunya tambah menarik dan penuh harapan, bahkan tanpa kamu perlu tahu arti liriknya.
Soal music video, animasinya bagus. Halus. Wkwk.
Loren Allred - "Never Enough"
Artist: Loren Allred
Title: Never Enough
Album: The Greatest Showman (Original Motion Picture Soundtrack)
Released: December 8th, 2017
Genre: Rap, Hip Hop
Genre: Rap, Hip Hop
Label: Atlantic Records
Composer: Justin Paul, Benj Pasek
Arranger: Rob Mathes
Lyrics: Justin Paul, Benj Pasek
Composer: Justin Paul, Benj Pasek
Arranger: Rob Mathes
Lyrics: Justin Paul, Benj Pasek
The Greatest Showman bukan film yang sepenuhnya bagus (klik ini untuk membaca review film tersebut), tapi lagu-lagunya gak bisa diragukan kualitasnya, salah satunya lagu ini. Dari sekian banyak soundtrack film ini yang saya suka, "Never Enough" menjadi sangat berkesan karena paling melow dari semuanya, paling bikin baper lah.
Di film, ceritanya lagu ini dinyanyikan oleh Jenny Lind, penyanyi ternama asal Swedia yang dikontrak P.T. Barnum untuk meningkatkan nilai sosial dari pertunjukan-pertunjukan yang diselenggarakannya. Sebelum scene ini, semua orang sempat ragu dengan kemampuan Jenny Lind karena yang mereka dengar semua hanya rumor mengenai popularitasnya. Ketika pertunjukan dimulai, sontak penampilan Jenny Lind berhasil memukau saya. Gak cukup di situ, sepanjang lagu, banyak banget peristiwa terjadi, antara lain: Phillip (Zac Efron) yang pertama kali menunjukkan afeksi ke Anne (Zendaya) dan Charity, istri Barnum yang merasa ganjal dengan ketakjuban Barnum terhadap Jenny Lind. Kelar scene ini aku ber"aaarrghhh" ria di kursi penonton. Greget. Bet.
Usai nonton filmnya, saya baru tahu kalau Rebecca Ferguson yang memerankan Jenny Lind tidak benar-benar menyanyikan lagu tersebut, melainkan Loren Allred yang dikenal lewat The Voice US season 3. Wah, rasaya saya pengen ngeploki mbak Rebecca atas lyp-sinc performancenya yang luar biasa. Mbak Lorean Allred sendiri menyanyikan lagu ini dengan luar biasa, kontrolnya di nada rendah bagus nget, valsetto dan breathnessnya syahdu.
Keplok-keplok buat Justin Paul dan Benj Pasek atas komposisi dan lirik lagu yang memukau.
Jo Woochan, Park Hyunjin, Achillo - "OGZ"
Artist: Jo Woochan (조우찬), Park Hyunjin (박현진), Achillo (에이칠로)
Title: OGZ
Album: -
Released: January 5th, 2018
Label: Cube Entertainment, Starship Entertainment
Producer: GroovyRoom
Producer: GroovyRoom
Saya nonton ini karena Jo Woochan, salah satu kontestan Show Me The Money 6. Dia cukup legendaris lantaran jadi peserta termuda yang lolos jadi kontestan, yakni 12 tahun (13 tahun umur Korea). Lebih-lebih dia juga lolos sampai semifinal, berdampingan dengan Hanhae, Junoflo, Woo Wonjae, Hangzoo, dan Nucksal. Anak kelahiran tahun 2005 soooob. 2005!
Mendapat julukan rap genius, ternyata Jo Woochan bukan satu-satunya rap jenius seusianya. Ada dua lagi! Sama-sama anak kelahiran 2005!
Mulanya, I have no idea about the other two. Setelah menilik lebih jauh, ternyata Park Hyunjin adalah pemenang salah satu ajang pencarian bakat ternama di Korea, Kpop Star season 6. Sementara Achillo disebut sebagai "rising star in the underground hip hop scene". Keduanya punya title yang sangat menjanjikan, dan itu semua dibuktikan dengan performa mereka di lagu ini.
Untuk rapping, dari segi lirik, ketiganya punya topik yang sangat menarik: kebebasan hidup, kreativitas, dan pembuktian diri dalam perspektif anak usia 13 tahun yang tidak biasa. Flow mereka (ritme dan rima) juga gak kalah menarik. Delivery (irama dan tone)nya meningkat dari Park Hyunjin ke Jo Woochan, dan berhasil klimaks saat giliran Achillo.
To be honest, I am very amazed by these kids. Park Hyunjin meski artikulasinya masih kurang jelas, punya kadar swag yang kuat di rapnya. Jo Woochan is rather calm tapi liriknya impactful, like when he rap, "neonen mohaess-eo nae nai ttae? (What did you do at my age?)". Achillo yang kelihatannya paling kalem malah justru yang paling menggebu-gebu. Dari semuanya, menurutku delivery dia paling dinamis. Seru banget lah.
Dari lagu ini, bisa diprediksi bahwa Cube Ent. (Jo Woochan) dan Starship Ent. (Park Hyunjin, Achillo) punya masa depan yang cerah :")
---
[HONORABLE MENTION]
Jonghyun - "Poet | Artist"
Jonghyun - "Poet | Artist"
Selang sebulan sejak meninggalnya Jonghyun SHINee, SM merilis album "Poet | Artist" yang dipersiapkan olehnya sebelum bunuh diri. Dua main tracknya "Shinin'" dan "Before Our Spring" sangat bagus dan berhasil bikin saya baper karena orang ini sudah tidak exist di dunia ini. Too bad, style music Jonghyun bukan selera utama saya, sehingga tidak sering kudengarkan dibanding lima lagu di atas.
Block B - "Don't Leave"
Setelah "Shall We Dance", Block B comeback dengan lagu buatan Park Kyung "Don't Leave". Pertama kali lihat MVnya kaget karena baru pertama kali dengar suara Park Kyung sehalus ini. Saya meleleh di tempat, dan seterusnya sepanjang lagu karena lagunya bagus. Konsep MVnya juga menarik. Banyak detail-detail artistik dan arsitektur yang bikin saya meleleh lagi.
Ravi - "Nirvana"
Saya gak terlalu ngikutin Ravi sebagai rapper, tapi lagu ini berhasil membius saya dengan beatnya yang menarik dan MVnya yang aestethic banget. Parah. Suara Park Jimin juga mantep banget lah, bikin pengen ikutan nyanyi. Transisi ke lagu "Alcohol"nya mengagetkan sih, tapi unik, dan asyik. Good job, Ravi!
---
EPILOG
Lagu-lagu di bulan ini selain kuat dari segi musik, beberapa juga kuat di liriknya seperti "instagram" dan "OGZ". Memang bulan ini aku banyak mikir soal jati diri dan apa yang aku lakukan di masa depan setelah lulus dari kampus. Sepertinya efek ngerjain tugas akhir. Hehe.
Selesai ditulis pada 1 Maret, 2018
Buru-buru biar ndang kelar karena kok-udah-Maret-aja.