As you can see (if u pay attention), semenjak masuk kuliah, aku sempat post beberapa kali:
- Orang Tua kepada Anaknya
- Susahnya Daftar Kuliah
- Dilema antara Passion dan Jaminan Masa Depan
- Self-Awareness: Dalam Pencarian Jati Diri
- Pungguk yang Benci Merindukan Bulan
merupakan bagian dari tugas ospek :")
Ya, kelima post itu terhitung sedikit dibanding tingkat produktivitasku semasa masih sekolah.
Aku sendiri awalnya bertanya-tanya kenapa aku bisa sejarang ini blogging, sementara ide postingan meluap-luap. Selama setahun terakhir, aku menemukan dua faktor utama:
1. Ritme Kehidupan yang Cepat
Basically, memang dunia perkuliahan, khususnya jurusan arsitektur, itu menyita waktu. Kuliahnya sih biasa aja, tugasnya itu lho. Lepas deadline satu tugas, udah dihadang dealine tugas selanjutnya. Di samping itu, masih dibela-belain aktif di organisasi dan event kampus. So, kalau pertanyaanya "Sempet, g sempet?" ya rutinitas yang padat bisa jadi sebuah alasan.
Nah, urusan blogging hampir sama kayak deadline yang hadang menghadang itu. Misal nih, dari suatu kegiatan di kampus, aku sudah dapat inspirasi untuk menulis sebuah post. Nah, belum sempat aku menggodog ide itu, sudah datang lagi kegiatan lain yang g kalah asyik untuk dibahas. Akhirnya semua itu menumpuk dan menumpuk sampai akhirnya aku bingung mau mulai dari mana, dan aku terus-terusan sibuk, dan budaya bloggingku mulai lepas dari diri ini.
:(
2. 'cause i just no longer need it like i did 3 years ago
Bisa dibilang, kepribadianku setelah masuk kuliah itu berbeda jauh dibanding masa sekolah dulu, guys. Mungkin kalian g tahu itu, karena cuma lihat aku di blog. Namun, di dunia nyata, dulu aku anak yang pemalu, lingkaran pertemananku g luas, g pernah taking part sebagai panitia di event sekolah, jarang main. Sementara setiap manusia pasti butuh tempat untuk mengekspresikan diri, kan? Nah, menurutku di sinilah peran blog ini tiga tahun lalu.
Semenjak masuk kuliah, karena ditempa momen perjuangan seleksi perguruan tinggi, motivasi dan kepercayaan dalam diriku meningkat. Aku jadi lebih ramah, lebih supel (sok asyik sih sebenernya :p), aktif di perkumpulan, dll. Intinya, "aku sudah bisa mengekspresikan diriku dengan baik tanpa bantuan media lain".
Lembaran Baru
Meski begitu, kebutuhan untuk menulis itu ternyata tetap ada. Aku tetap membutuhkan media untuk mengekspresikan diriku pada level yang berbeda, bukan lagi level ababil khas anak SMP/SMA (ini namanya sok-sokan dewasa :v). Juga, aku butuh media untuk mendokumentasikan perjalanan-perjalanan yang sudah kutempuh, sekaligus untuk membaginya (dengan kamu yang mau aku kasih bagian)
Countless events, occasions, thoughts, inspiration selama tiga tahun ini akan coba aku saring dan ingat-ingat lagi yang paling berkesan untuk kutulis di sini. Now, i call it "discovery".
Ya guys, setelah 21 tahun hidup di dunia ini, aku baru menyadari makna kebiasaanku yang bisa browsing, pinterest-an, youtube-an, belanja, jalan-jalan, sampe berjam-jam, yaitu "discovery". Di balik itu adalah motivasi/hasrat untuk menemukan hal-hal yang tak terduga. Ulala, manis sekali :) (muntah dulu)
So, yes, I'm going to revive the blog. I've started it by changing my header and add the tagline, "a journey of discoveries", which now i bet you know the reason why. Terkait itu, aku akan merombak label dan mungkin menghapus beberapa post yang kunilai sangat tidak penting :" Selain itu, aku juga akan menulis hal-hal faktual yang terjadi di masa sekarang. So, ga melulu hal-hal lampau, nanti baper (oposih fi -..-)
My old header (just in case you wanna see it for the last time). |
Oiya, kalau lihat post ini, abaikan saja ya. That was my first attempt to officially reviving the blog, but it failed :p Maaf, kalau kamu terPHP :")
____
Wis lah, ya.
I'll see u in the next post,
soon :D