Kesadaran diri, is when you start to feel numb
ketika semua terasa hambar, bahkan ketika ragamu sibuk melakukan banyak hal,
lalu kamu bertanya:
at first, kamu menganggap lalu pertanyaan itu, atau kamu jawab sekenanya,
namun, kehambaran itu malah semakin menjadi-jadi
akhirnya kamu bertanya lagi, berkali-kali
Tak bisa menjawab, maybe you'll start to feel worthless ("ah, tidak ada gunanya hidup inih!" *ala2 FTV)
Losing hope and maybe considering to commit suicide, haha
But if you don't give up, you'll be sure that life is precious
dan hidup tak sekadar remeh temeh, tak hanya menghabiskan waktu sembari menunggu mati lalu syukur-syukur jadi orang sukses
"Lalu, apa tujuan hidupku?"
"Mengapa aku dilahirkan?"
Then, maybe you'll asked your parents :")
or ask the internet :v
Maybe you'll feel stupid, asking something, pada sesuatu yang bahkan g bisa kamu lihat.
Namun, bahkan kalbumu pun g bisa kamu lihat, tapi kamu berbicara menggunakannya, kamu menerima keberadaannya, which means kamu mempercayainya, dan bahkan terkadang suara kalbumu lebih nyata dari suara di sekelilingmu. Lalu bagaimana dengan zat metafisik ini?
Ingin bersikap adil, finally you decide to give the same chance to this question,"Ya Tuhan...?"
dan dunia telah berkembang biak dalam kefanaan, menjauhi kenyataan yang hakiki, muhehe
melebih yang bisa kamu atasi
karena terlalu banyak kesalahpahaman, terlalu banyak yang beralih makna
Kamu hanya berharap diampuni atas segala kesalahan dan kesalahpahaman yang kamu lakukan di dunia selama ini,
dan mulai mengorientasikan diri pada tujuan yang telah diberikanNya.
Kemudian, somehow kamu merasa takut untuk melangkah kembali di dunia ini, takut kembali terjebak dalam kesalahpahaman
Maka jangan heran ketika kamu mendapati dirimu akhirnya mempertanyakan lagi setiap hal di dunia ini.
Lalu kamu akhirnya yakin sepenuhnya bahwa tak ada satu hal pun di dunia ini yang merupakan sebuah kebetulan.
Semua punya maksud dan fungsinya masing-masing
Kamu pun tidak pernah merasa lebih bersyukur dari saat itu,
dan kamu terus berdoa agar Ia terus menjagamu
Have a nive day :)
*and pardon me, untuk kamu yang terPHP post di bawah ini :")
ketika semua terasa hambar, bahkan ketika ragamu sibuk melakukan banyak hal,
lalu kamu bertanya:
"what i am doing right now?"
at first, kamu menganggap lalu pertanyaan itu, atau kamu jawab sekenanya,
"ya kerja lah, ya sekolah"
namun, kehambaran itu malah semakin menjadi-jadi
"tapi buat apa?"
akhirnya kamu bertanya lagi, berkali-kali
"apa sebenarnya yang aku lakukan ini?"
cr: https://cdn.idntimes.com/content-images/ post/20160218/sibuk-ef86952a00ed2cceab6e0c6c672dc956.jpg |
Tak bisa menjawab, maybe you'll start to feel worthless ("ah, tidak ada gunanya hidup inih!" *ala2 FTV)
Losing hope and maybe considering to commit suicide, haha
But if you don't give up, you'll be sure that life is precious
dan hidup tak sekadar remeh temeh, tak hanya menghabiskan waktu sembari menunggu mati lalu syukur-syukur jadi orang sukses
"Lalu, apa tujuan hidupku?"
"Mengapa aku dilahirkan?"
Then, maybe you'll asked your parents :")
or ask the internet :v
atau mungkin kamu bertanya pada sesuatu yang metafisik
yang namanya tertulis pada kitab-kitab suci
the one who people said is The Creator
"Apa yang seharusnya aku lakukan.... Ya Tuhan?"
Maybe you'll feel stupid, asking something, pada sesuatu yang bahkan g bisa kamu lihat.
Namun, bahkan kalbumu pun g bisa kamu lihat, tapi kamu berbicara menggunakannya, kamu menerima keberadaannya, which means kamu mempercayainya, dan bahkan terkadang suara kalbumu lebih nyata dari suara di sekelilingmu. Lalu bagaimana dengan zat metafisik ini?
Ingin bersikap adil, finally you decide to give the same chance to this question,"Ya Tuhan...?"
Lalu ketika Ia menjawabmu, kamu tercekat,
ya, hidup tak sekadar remeh temeh, tak hanya menghabiskan waktu sembari menunggu mati lalu syukur-syukur jadi orang sukses
Lalu apakah tujuan hidup adalah hidup itu sendiri?
http://1.bp.blogspot.com/-0_gnA1H8E1M/UEfNIMlEaHI/ AAAAAAAAA8o/uQt8ps6-ju8/s1600/268763_347000008715000_313311710_n.jpg |
Kamu tahu bukan itu, ada sesuatu setelah itu
Yang lebih nyata, tetapi terlupakan,
olehmu, oleh semua orang
dan dunia telah berkembang biak dalam kefanaan, menjauhi kenyataan yang hakiki, muhehe
melebih yang bisa kamu atasi
karena terlalu banyak kesalahpahaman, terlalu banyak yang beralih makna
chaos
chaos
chaos
Kamu hanya berharap diampuni atas segala kesalahan dan kesalahpahaman yang kamu lakukan di dunia selama ini,
dan mulai mengorientasikan diri pada tujuan yang telah diberikanNya.
Kemudian, somehow kamu merasa takut untuk melangkah kembali di dunia ini, takut kembali terjebak dalam kesalahpahaman
Maka jangan heran ketika kamu mendapati dirimu akhirnya mempertanyakan lagi setiap hal di dunia ini.
The true meaning of every single thing,
The reason, why?
Lalu kamu akhirnya yakin sepenuhnya bahwa tak ada satu hal pun di dunia ini yang merupakan sebuah kebetulan.
Semua punya maksud dan fungsinya masing-masing
kemudian segala hal menjadi terang, jelas, dan sangat mudah dipahami
Yang benar, yang salah
Yang benar, yang salah
Yang di permukaan, yang di kedalaman
Kamu pun tidak pernah merasa lebih bersyukur dari saat itu,
dan kamu terus berdoa agar Ia terus menjagamu
https://2.bp.blogspot.com/-7ry-90omwjY/V14UB4IOdkI/ AAAAAAAAGEU/uWmdTLLvzaoPc-Uq7AKCUjiyH3tx8HpTACLcB/s1600/ Berdoalah%2BPada%2BWaktu%2BIni%252C%2BNiscaya%2BTerkabul.jpg |
Al Fatihah
Have a nive day :)
*and pardon me, untuk kamu yang terPHP post di bawah ini :")